Rabu, 07 Maret 2012

materi sosiologi kelas xi ips

STRATIFIKASI SOSIAL

1.1 Pengertian
Secara harafiah:

dari bahasa latin yaitu stratum dan socius.
stratum : tingkatan
socius : teman atau masyarakat
secara harafiah stratifikasi sosial berarti Tingkatan-tingkatan yang ada dalam
masyarakat.

Menurut ahli:
1.Pitrim A. Sorokin:
Pembeda penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat.
2.Max Webber:
Penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke
dalam lapisan-lapisan hierarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese, dan
prestise.
3.Paul B.Horton dan Chester :
Sistem perbedaan status yang berlaku dalam suatu masyarakat

Dari Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa stratifikasi sosial adalah
pembedaan kelas-kelas secara vertikal yang diwujudkan dengan adanya tingkatan
masyarakat dari yang lebih tinggi sampai yang paling rendah


1.2 Faktor-faktor penyebab
Terbentuknya stratifikasi sosial dalam masyarakat didukung oleh:
a. Perbedaan ras dan kebudayaan
b. Adanya spesialisasi dalam bidang pekerjaan.
c. Adanya kelangkaan dalam masyarakat menyangkut pembagian hak dan kewajiban.

1.3 Dasar-dasar stratifikasi sosial
Kriteria untuk menggolongkan masyarakat ke golongan tertentu ditentukan oleh:
a. Kekayaan.
b. Kekuasaan.
c. Kehormatan.
d. Pendidikan/pengetahuan.

1.4 Unsur-unsur stratifikasi sosial
Stratifikasi sosial memiliki dua unsur yaitu:
a. Status
b. Peran

Status
Adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial.
3 cara memperoleh status:
1. Ascribe Status, merupakan kedudukan yang di peroleh seseorang melalui
kelahiran.

2. Achived Status, merupakan status atau kedudukan seseorang yang diperoleh
melalui usaha-usaha yang disengaja.

3. Assigned Status, merupakan status atau kedudukan yang diberikan.


Peran
Adalah perilaku yang sesungguhnya dari orang yang melakukan peranan.

Menurut Soerjono Soekanto di dalam peran mengandung tiga hal:
a. Norma-norma di dalam masyarakat.
b. Konsep tentang yang dilakukan
c. Perilaku individu

1.5 Sifat-sifat stratifikasi sosial
Stratifikasi memiliki tiga sifat, yaitu:
a. Stratifikasi tertutup
b. Stratifikasi sosial terbuka
c. Stratifikasi sosial campuran

1.5.1 Stratifikasi Tertutup
Adalah Sistem pelapisan yang jalan masuk menjadi anggota atau warga suatu
pelapisan tertentu hanyalah melalui kelahiran.
Contoh Pelapisan pada masyarakat berkasta, pada masyarakat dengan sistem
feodal, atau pada masyarakat yang masih menggunakan kriteria ras sebagai
dasar pelapisan sosialnya.
Gambar :







1.5.2 Stratifikasi Terbuka
Adalah Setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk naik ke
pelapisan sosial yang lebih tinggi karena kemampuan dan kecakapannya sendiri,
atau turun ke pelapisan sosial yang lebih rendah bagi mereka yang tidak cakap
dan tidak beruntung.
Contoh Masyarakat di negara industri maju atau masyarakat pertanian yang
telah mengalami gelombang modernisasi.
Gambar :











1.5.3 Stratifikasi Campuran
Adalah Stratifikasi gabungan antara stratifikasi terbuka dan tertutup.
Contoh Kehidupan masyarakat Bali, walaupun budaya masyarakatnya tertutup,
tetapi secara ekonomi sistem pelapisan sosialnya bersifat terbuka.
Gambar :











1.6 Wujud Stratifikasi Sosial

Ekonomi
Pembagian/stratifiksi masyarakat berdasarkan ekonomi akan membedakan masyarakat
atas kepemilikan harta. Berdasarkan kepemilikan harta, mast\yarakat dibagi
dalam tiga kelas.

a. Kelas atas, terdiri dari kelompok orang-orang kaya dengan leluasa dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya bahkan secara berlebihan.
b. Kelas menengah, terdiri dari kelompok orang-orang yang berkecukupan yang
sudah bisa memenuhikebutuhan pokok (primer).
c. Kelas bawah, Terdiri dari orang-orang miskin yang masih belum dapat memenuhi
kebutuhan primer.

Arisoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi tiga kelas, yakni
golongan sangat kaya, golongan kaya, dan golongan miskin. Arisoteles
menggambarkan ketiga kelas tersebut dalam sebuah piramida.

1. Golongan sangat kaya
2. Golongan kaya
3. Golongan miskin

Gambar :









Dari Tiga kelas sosial masing-masing masih dapat dibagi menjadi subkelas
sehingga kalau digambarkan akan menjadi sebagai berikut.
a. Kelas atas
1. Kelas atas atas (AA)
2. Kelas atas menengah (AM)
3. Kelas ata bawah (AB)
b. Kelas menengah
1. Kelas menengah atas (MA)
2. Kelas menengah menengah (MM)
3. Kelas menengah bawah (MB)
c. Kelas bawah
1. Kelas bawah atas (BA)
2. Kelas bawah menengah (BM)
3. Kelas bawah bawah (BB)

Kriteria sosial
Pelapisan masyarakat secara sosia; ialah sistem pengelompokan masyarakat
menurut status umumnya nilai status sosial dalam masyarakat diukur dari prestis
(gengsi).
Contoh: orang lebih memilih bekerja dikantor dari pada menjadi pedagang

Pada masyarakat Bali, status masing-masing orang ditentukan berdasarkan kasta
sehingga tidak memungkinkan untuk berpindah status. Hal lain yang dianggap
penting adalah menyangkut:
a. Hukum adat
b. Perkawinan
c. Sopan santun

Wujud Politik
Pelapisan masyarakat berdasarkan kriteria politi, berartipembedaan penduduk atau
wujud masyarakat menurut kriteria wewenang dan kekuasaan-kekuasaan. Menurut Max
Iver, ada tiga pola umum sistem status sosial:
a. Tipe kasta
b. Tipe oligarkhi
c. Demokratis

a. Tipe kasta
Ciri-ciri:
- Memiliki sistem stratifikasi kekuasaan dengan garis besar pemisah yang
tegas dan kaku.
- Garis pemisah antara masing-masing pelapisan hampir tidak mungkin ditembus.
- Biasa di jumpai pada masyarakat berkasta.
- Bersifat tertutup


b. Tipe Oligarkhi
Ciri-ciri:
- Garis pemisahnya tegas diantara strata tapi perbedaan antara status yang
satu dengan yang lain tidak begitu mencolok.
- Pelapisan dapat ditembus, karena bersifat terbuka.
- Biasa terdapat pada negara Tasisme atau Feodaly berkembang.
- Kedudukan dipengaruhi oleh faktor kelahiran.

c. Tipe demokratis
Ciri-ciri:
- Adanya pemisah antara lapisan yang sifatnya bergerak
- Faktor kelahiran tidak menemukan kedudukan seseorang, yang terpenting adalah
kemampuan dan kadang-kadang faktor keberuntungan.

1.7 Sistem stratifikasi pada masyarakat Indonesia
Sistem pelapisan sosial yang pernah berlaku/dialami oleh masyarakat di
Indonesia diantaranya akan dibagi pada berikut ini:

A. Sistem pelapisan pada masyarakat pertanian

Berdasarkan pemilikan tanah, masyarakat pertanian dapat di bedakan atas 3
lapisan, yaitu:
1. Lapisan tertinggi, yaitu petani yang memiliki rumah, perkarangan,
serta lahan.
2. Lapisan menengah, yaitu petani yang memiliki rumah serta perkarangan.
3. Lapisan terendah, yaitu petani yang tidak memiliki rumah,
perkarangan ,serta lahan.

Gambar :









B. Sistem stratifikasi sosial pada masyarakat feodal

Pola dasar masyarakat feodal sebagai berikut:
1. Raja dan kaum bangsawan merupakan pusat kekuasaan dan harus dihormati.
2. Terdapat lapisan utama, yaitu Raja dan kaum bangsawan dan lapisan bawah,
yakni rakyat.
3. Ada pola ketergantungan dan patrimonialistik, artinya kaum fedral
merupakann panutan yang harus disegani, sedangkan rakyat harus menghambat
dan selalu dalam posisi di rugikan.
4. Terdapat pola hubungan antar kelompok yang ddeskriminatif.
5. Golongan v\bawah cenderung memiliki sistem stratifikasi tertutup.

Contoh lapisan sosial pada masyarakat feodal:
a. Lapisan sosial pada masyarakat Surakarta dan Yogyakarta
1. Kaum bangsawan.
2. Golongan priyayi, yaitu pegawai kerajaan yang memiliki pendidikan tinggi.
3. Golongan wong cilik.

Gambar :






b. Lapisan sosial pada masyarakat Aceh
1. Keturunan raja atau bangsawan
2. Golongan kedua meliputi olei baalang
3. Rakyat biasa

c. Lapisan sosial pada masyarakat Makassar
1. Golongan bangsawan atau keturunan raja:
o Ana karung, Ana karaeng
2. To-Merdeka
3. ATTA

Gambar :






C. Sistem stratifikasi sosial pada zaman Belanda
Secara garis besar digambarkan seperti bagan berikut ini :
Gambar :



1 Golongan Eropa
2. Golongan Timur Asing
3. Golongan Bumi Putera










D. Sistem stratifikasi sosial pada zaman Jepang
Secara garis besar digambarkan seperti bagan berikut ini :



1 Golongan Jepang
2. Golongan Bumi Putera
3. Golongan Cina & Eropa











E. Sistem stratifikasi sosial pada zaman Industri modern
Secara garis besar digambarkan seperti bagan berikut ini :
1. Kel. Profesional
2. Kel. Profesional awal dan semi profesional
3. Buruh rendahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar